tokoh hijab inspiratif
Assalamualaikum
Ukhti, nih kita kedatengan tokoh inspiratif yang bisa kalian jadiin panutan loh
dengan usaha dan kerja kerasnya yang akhirnya berbuh manis, yuk dibaca cantik….
Dian
Pelangi
The Best Inspirator Muslimah in The World
Meraih penghargaan sebagai satu-satunya wanita berhijab dari 500
Inspirator kelas Dunia versi Business of Fashion dan mejadi wanita muslimah
pertama sebagai inspirator busana muslim serta penggerak muslimah untuk
berhijab
JAKARTA – Acara Press Conference Indonesia on Global Fashion
List yang diprakarsai Dian Pelangi sebagai 500 orang yang paling berpengaruh di
dunia dalam perkembangan industri global fesyen. Dian pelangi merupakan
satu-satunya wanita berhijab dari 500 orang tersebut dan kepopulerannya
menjadikan ia sebagai cover majalah #BOF500 (Bussines of
Fashion). Tentu tak mudah mencapai predikat tersebut, karena selain banyak
menginspirasi orang lain, mereka yang mampu mendobrak kemajuan industri fashion dan
menjadi motorik (penggerak) agar seseorang mau melakukan sesuatu. Dian begitu
kalut dalam kebersyukurannya dan tidak menyangka karna merasa usianya masih
terlalu belia untuk mendapatkan predikat setinggi itu.
Ditemui di kawasan Hotel elite, The Hermitage
Menteng, Jakarta Pusat hari Rabu tanggal 30 September 2015 puku 3 Sore, Dian
bercerita mengenai penyesalannya karna tidak sempat hadir, di sisi lain, Dian
sangat bahagia dan bersyukur sekali karna bukan hanya mewakili brand Dian
Pelangi saja, namun mewakili Indonesia serta seluruh wanita berhijab lainnya.
Usai acara Press Conference selesai, Dian mengatakan seorang
muslimah merupakan sumber ilmu bagi anak-anaknya kelak sehingga sangat penting
untuk muslimah memiliki peran dalam bidang sosial, keagamaan, lingkungan, seni
budaya, dan pendidikan. Baginya, ada tiga hal yang harus disadari muslimah terkait
pernyataan Dian yakni Brain, Beauty, dan Belief.
Seperti dalam bukunya Dian Pelangi.
“Pastinya penting sih, karna seorang muslimah itu adalah sumber
ilmu bagi anak-anaknya nanti. Jadi seorang muslimah itu gak harus cantik,
peduli fashion, tapi dia juga harus pinter, makanya buku kedua aku
kan Brain, Beauty, Belief harus! Wajib! sama brain juga
harus! Jadi tiga hal itu yang paling penting. Brain itu ilmu
karna kita nanti akan menjadi seorang ibu, seorang madrasah bagi anak-anaknya
nanti, harus pinter seorang muslimah itu. Yang kedua itu beauty harus
cantik, bukannya harus fashionable berlebihan, enggak. Tapi
harus tau cara menjaga tubuh gimana merawat tubuh gimana, engga bau, engga
pucet, engga kusut bajunya nah itu adalah beauty. Dan yang terakhir
itu adalah belief, keimanan, pasti dong seorang muslimah itu jangan
asal pake jilbab, pake jilbab juga harus tau, apa misalnya puasa sunah itu
kapan aja, harus dijalanin juga, solat sunnah juga, solat lima waktu jadi tiga
hal itu yg paling penting.”
Kegiatan Dian Pelangi untuk saat ini sedang berfokus pada
sosialisasi sebab nilai sosial merupakan nilai tambah kita dimata muslimah
lainnya dan cara untuk mendapatkan ilmu yang baru. Dengan adanya jiwa sosial,
Dian Pelangi atau yang akrab dipanggil Dian menganggap jiwa sosial bisa untuk
beramal juga sehingga terjadi peningkatan amal ibadah, tidak hanya sekedar
bincang-bincang biasa.
“Kalo aku sih sosial yaa, karna memang bersosialisasi itu salah
satu cara buat kita menunjukkan value kita sebagai seorang
muslimah, dan itu salah satu cara kita untuk mendapatkan ilmu-ilmu atau hal-hal
yang baru untuk kita dan yang pastinya juga harus bisa. Jadi jiwa sosial itu
juga kita bisa beramal juga jadi ga cuma ngobrol-ngobrol aja. Misalnya
bersosialisasi dengan masyarakat-masyarakat yang kurang mampu sehingga tetap
jadi amal ibadah kita juga.”, ungkap Dian.
Seperti yang telah kita ketahui, Dian Pelangi merupakan pencetus
dari komunitas Hijabers dan sekarang Komunitas Hijabers juga sudah membuka
cabang di beberapa daerah. Walaupun sudah memiliki popularitas yang cukup
bagus, Dian Pelangi masih tetap mengamati Hijabers Community masih dalam
perjalanan yang panjang untuk menjadi cikal bakal pencetak muslimah yang
sebenarnya di seluruh Indonesia.
“Sepertinya yang aku tau Hijabers Community yah, tapi Hijabers
Community sendiri masih dalam perjalanan yang panjang untuk ‘menuju’
sehingga bisa menjadi naungan para muslimah yang sebenarnya gitu.”, kata Dian.
Meskipun banyak mengetahui beberapa komunitas muslimah yang
serupa, Dian Pelangi baru tahu adanya kehadiran Yayasan Hijab Indonesia. Namun, Dian
ingin YHI tidak hanya menjadi komunitas muslimah sekedar eksis saja, melainkan
lebih dari itu, Dian berharap kepada YHI semoga bisa menjadi naungan juga bagi
para muslimah khususnya.
“Baru, baru ini ngedenger Yayasan Hijab Indonesia. Aku tau
banyak komunitas-komunitas serupa yah, mulai dari Hijabers Community, Muslimah
Community, Jilbaber Community, banyak sekali bahkan sampe ke daerah-daerah,
misalnya hijabers apa yang membawa nama suatu kota atau daerah-daerah tertentu
tapi kalo Yayasan Hijab Indonesia ini aku baru denger, tapi aku berharap semoga
bisa menjadi naungan juga bagi para muslimah khususnya”, tambah Dian sambil
berbicara dengan penuh semangat.
Dian juga sangat meng-support Yayasan Hijab
Indonesia sebab Dian menilai, jika ada perbuatan yang memberika dampak positif
dan tidak sebagai sarana eksistensi saja, tentu pasti dengan senang hati Dian
Pelangi akan membantu bahkan ikut turun tangan dalam program YHI.
“Ya pasti aku segala sesuatu yg baik pasti aku support apapun
itu dan pastinya jika itu memberikan dampak yang positif. Tidak hanya sebagai
tempat untuk eksis atau tempat untuk menunjukkan gue ini siapa gue nih ngapain
aja, pasti aku dukung sih, asal punya misi yang jelas, dan punya eksekusi yang
pasti juga gitu. Ga cuma yang ada tapi hanya sebagai tempat eksistensi. Jadi
aku berharap semoga Yayasan Hijab Indonesia ini bisa mempunyai visi misi yang
jelas dan itu benar-benar baik dan positif untuk masyarakat pasti aku dukung.
Kalo perlu aku ikut!”, pungkas Dian/ IP
Widihh keren
BalasHapuskece
BalasHapus